Polisi Temui Titik Terang Jenazah Tak Utuh di Lampung

    Polisi Temui Titik Terang Jenazah Tak Utuh di Lampung

    LAMPUNG - Polisi menyatakan mulai adanya titik terang dari upaya mengidentifikasi empat jenazah yang tidak utuh ditemukan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Satu dari 16 laporan polisi yang masuk diduga ada kecocokan dari ciri-ciri salah satu jenazah Me. X.

    Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi menyebut, seorang jenazah yang menggenakan kaos bertuliskan Mamae Zahra Mimie Attar dengan logo kapal bertuliskan Sinar Intan memiliki ciri sama dengan informasi dari Bapak Kayim dan Ibu Juni. Keluarga yang melapor tersebut berdomisil di Cirebon, Jawa Barat.

    Keduanya juga mengirimkan foto kedua anaknya Kasi (35) dan Tarsoni (25) yang mengenakan pakaian tersebut. Menurutnya, kedua anaknya satu bulan lalu pergi mencari cumi dengan kapal nelayan Bintang Mutiara Jaya di perairan Cirebon.

    Kemudian, ujar Kapolres, kapal anak Bapak Kayim dan Ibu Juni mengalami kecelakaan. Tiga orang nelayan di kapal tersebut selamat dan sembilan lainnya belum ditemukan hingga saat ini.

    Menurut Kapolres, tim Dokkes perlu memastikan dengan melakukan tes DNA. Kendati demikian, pihak keluarga menyatakan belum dapat berangkat ke Lampung Selatan karena keterbatasan biaya.

    “Untuk lebih memastikan kembali bukti bukti otentik apakah memang ini benar keluarganya ini perlu juga kajian secara ilmiah seperti tes DNA dan pencocokan lainnya di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda” jelas Kapolres dikutip Selasa (19/9/23).

    lampung
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Mantan Kasatresnarkoba Polres Lampung Selatan...

    Artikel Berikutnya

    Tangkap Pelaku Curanmor Saat Lepas Dinas,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan

    Ikuti Kami